Saham Crypto Terpanas: Analisis Investasi Blockchain di Pasar AS

by:ByteBuddha1 minggu yang lalu
1.59K
Saham Crypto Terpanas: Analisis Investasi Blockchain di Pasar AS

Ketika Wall Street Bertemu Crypto: Perang Proxy Memanas

Kebangkitan Spektakuler Circle: Sang Primadona Stablecoin

Melihat trajectory pasca-IPO CRCL mengingatkan saya pada peluncuran token DeFi—tetapi dengan laporan SEC alih-alih pengembang anonim. Transformasi Circle dari platform P2P yang bermasalah menjadi raksasa USDC senilai \(31-\)220 membuktikan stablecoin telah berkembang dari ceruk crypto menjadi infrastruktur finansial.

Mengapa penting: Dengan kepatuhan GENIUS Act dan kemitraan dari Binance hingga Shopify, Circle tidak hanya menjual token dolar—mereka membangun alternatif berbasis blockchain untuk SWIFT. Namun, melihat dominasi Tether, saya tetap menjaga aplikasi meditasi Zen saat menganalisis valuasi mereka.

Coinbase: Pemenang Diam-Diam

Sementara semua orang terpaku pada lonjakan CRCL, explorer blockchain saya menunjukkan COIN diam-diam mengumpulkan 50% pendapatan residual USDC. L2 Base mereka kini memiliki TVL $5B sementara layanan institusional mengelola aset setara GDP Swedia. Tips pro: Ketika bursa mulai mencetak L2 Ethereum sendiri dan mengakuisisi Deribit, itu bukan lagi sekadar bursa.

MicroStrategy: Permainan Treasury Bitcoin OG

Simpanan 50K BTC MSTR membuatnya seperti brankas Scrooge McDuck—jika McDuck mendanai tumpukan emasnya dengan catatan konversi. Meski Bitcoin ETF menormalkan eksposur crypto, kreasi Saylor tetap menjadi permainan beta BTC paling murni (dan berisiko). Koefisien korelasi: 0,9 dengan harga BTC. Korelasi dengan kurang tidur saat crash: tak terukur.

Para Peniru: Dari GameStop ke DJT

Tak terelakkan ketika kru meme stock terkena demam Bitcoin. GME mengalokasikan \(500M ke BTC meski pendapatan menurun—langkah seberani memperpendek saham perusahaan sendiri. Sementara itu, pengumuman bitcoin \)2,5B DJT mengguncang pasar lebih dari tweet Trump mana pun… yah, sepanjang masa. Ini membuktikan Michael Saylor telah menciptakan ekonomi influencer teraneh di Wall Street.

Intinya: Muncul Kelas Aset Baru

Saham crypto berkembang melampaui sekadar proxy menjadi hibrida kompleks—sebagian ekuitas tech, sebagian turunan aset digital. Meski valuasi fluktuatif dengan kegembiraan irasional, satu kebenaran tetap: Keuangan tradisional akhirnya mengakui blockchain sebagai infrastruktur inti, bukan chip kasino.

ByteBuddha

Suka24.6K Penggemar2.61K