Legalitas Kripto Rusia: Strategi atau Keputusasaan?

by:QuantJester2 minggu yang lalu
1.95K
Legalitas Kripto Rusia: Strategi atau Keputusasaan?

Dari Penentang Kripto ke Pengguna Pragmatis

Gubernur bank sentral Rusia Elvira Nabiullina pernah menyebut kripto terlalu berbahaya. Kini di 2024, dia menyatakan: “Kami harap pembayaran kripto pertama akan terjadi sebelum akhir tahun.” Perubahan drastis ini bukanlah pencerahan filosofis, tapi insting bertahan hidup.

Tekanan Sanksi yang Memaksa

Dengan saluran pembayaran tradisional yang membeku, impor Rusia turun 14% meski diproyeksikan tumbuh 13%. Bank-bank China menunda pembayaran, perantara Turki ragu-ragu - semuanya akibat sanksi. Solusinya? Teknologi terdesentralisasi yang dulu mereka takuti.

Cara Kerja Sistem Baru (Secara Teori)

Kerangka hukum baru memperbolehkan:

  • Operasi penambangan kripto yang diatur negara
  • Penyelesaian lintas batas menggunakan stablecoin (terutama USDT/USDC)
  • Rezim hukum eksperimental yang melewati undang-undang keuangan

Ironisnya, transparansi blockchain bisa berbalik merugikan. Seperti dicatat analis Ukraina: “Mencari mitra dagang menjadi mudah ketika setiap transaksi tercatat permanen.”

Tiga Kelemahan Fatal dalam Rencana Putin

  1. Masalah Mitra: China melarang kripto, negara BRICS tetap skeptis
  2. Risiko Pelacakan: Perusahaan analisis blockchain sudah siap memantau
  3. Kerentanan Stablecoin: Dominasi USDT berarti AS memegang kendali

Menurut analisis saya, ini lebih terlihat seperti keputusasaan taktis daripada strategi brilian. Tapi dalam permainan penghindaran sanksi, bahkan opsi yang cacat lebih baik daripada isolasi finansial total.

QuantJester

Suka22.46K Penggemar423