Scam Crypto di Citigroup

Bank yang Tak Melihat Tanda Bahaya
Saya ingat menulis kontrak pintar pertama kali saat begadang di Brooklyn—cemas, teliti, takut satu tanda baca salah. Tapi kenyataannya: sistem dunia nyata juga bisa gagal. Bukan karena bug kode, tapi karena diam dalam penilaian.
Michael Zidell tidak kehilangan \(20 juta karena gegabah. Dia kehilangan karena Citigroup tidak bertindak saat 43 transfer mencurigakan—termasuk hampir \)4 juta dikirim ke Guju Inc.—memicu banyak tanda merah.
Penipuan Berbasis Kepercayaan dan Kebisuan
Skema ini dimulai di Facebook, bukan Ethereum—operasi ‘pig butchering’ yang menyamar sebagai peluang investasi NFT dengan persona palsu bernama Carolyn Parker. Saat OpenrarityPro menghilang tanpa jejak, Zidell sudah mengirim jutaan dolar lintas batas melalui rekening yang seharusnya menimbulkan alarm.
Namun… tidak ada respons.
Sistem anti pencucian uang (AML) Citigroup seharusnya menandai transaksi besar dan berulang dalam jumlah bulat—terutama jika terkait perusahaan samaran seperti Guju Inc. Tapi bank tidak menyelidiki. Tidak berhenti. Tidak bertanya kenapa seseorang mengirim hampir setengah juta dolar dalam bagian-bagian kecil ke entitas tersembunyi tanpa catatan publik.
Mengapa Bank Masih Ketinggalan Zaman
Sebagai orang yang pernah membangun protokol DeFi untuk pendiri dari kelompok kurang mewakili, saya tahu betapa sulitnya membangun kepercayaan di ekosistem terdesentralisasi. Tapi ini yang mengejutkan: lembaga sentral—yang kita percayai untuk menjaga uang kita—masih menggunakan sistem lama.
Kebanyakan bank memperlakukan aktivitas blockchain seperti transfer tradisional—dengan sedikit pemahaman tentang tanda bahaya digital seperti perpindahan lintas rantai cepat atau kumpulan dana mendadak ke rekening mati.
Ini bukan kelalaian semata—ini buta institusional terhadap ancaman baru yang telah diperingatkan inovator crypto selama bertahun-tahun.
Biaya Sebenarnya Bukan Hanya Finansial — Tapi Psikologis
Anda tidak perlu menjadi coder untuk merasa dibohongi oleh hasil ini. Ketika Anda kehilangan tabungan hidup setelah percaya bank sedang menjaga Anda? Itu merusak sesuatu lebih dalam dari keyakinan pada finansial—itu merusak keyakinan pada keselamatan diri sendiri.
Saya pernah duduk bersebelahan dengan developer wanita yang meninggalkan teknologi setelah diabaikan sebagai ‘terlalu emosional.’ Gugatan ini bukan hanya soal hukum—ini rekonsiliasi emosional bagi semua orang yang pernah merasa tak terlihat saat berusaha bersuara.
Dan iya—saya masih sering mengecek riwayat transaksi saya jam 2 pagi, bertanya-tanya apakah kali ini, seseorang akan melihat sebelum terlambat.
Apa yang Bisa Kita Lakukan Sekarang — Melebihi Penyalahan
Kita butuh pengawasan lebih baik—not just gugatan, tapi alat pemantau real-time terintegrasi antara perbankan dan jaringan blockchain. Bayangkan sistem AML yang dilatih dari aliran data rantai daripada formulir statis yang diisi petugas kompliansi lelah.
Regulasi crypto harus berkembang—not behind walls, but alongside inovasi. Dan kita—the builders, users, and dreamers—harus menuntut transparansi dari institusi yang mengaku melindungi kita.
Anda tidak paranoid jika bertanya apakah bank Anda melihat apa yang Anda lihat.
NeonVox_95
Komentar populer (4)

เห็นไหมว่าธนาคารใหญ่ๆ เขาไม่ได้ดูแลเงินเราขนาดนั้นหรอก! แค่เห็นการโอนเงินเป็นก้อนใหญ่ๆ ผ่านบัญชีลับ ก็ควรรีบหยุดแล้วใช่มั้ย? แต่ที่ Citigroup กลับเหมือนตาบอดจิตใจ — เงินหายไป $20M ก็ยังไม่รู้ตัว! 😱
อย่างนี้เรียกว่า ‘ปลอดภัย’ เหรอ? ผมเคยวิเคราะห์ตลาดคริปโตที่วัดเจ้าแม่ในกรุงเทพฯ มาแล้วนะ…แต่วันนี้ต้องขอเตือน: อย่าเชื่อธนาคารมากเกินไป!
ถ้าคุณเคยส่งเงินแล้วมานั่งกังวลตอนดึก…คอมเมนต์มาเลย! เราไม่ได้โดดเดี่ยว 🙏💸

Why Banks Are Still Blind to Crypto Scams
Citigroup’s $20M meltdown? Not a coding error—just bad judgment on a napkin.
43 red flags? One billion dollars funneled into Guju Inc.? They didn’t blink.
Meanwhile, I built DeFi protocols while my sleep schedule looked like a crypto chart—still more alert than Citigroup’s compliance team.
You’re not paranoid if your bank doesn’t see what you see. You’re just… not their customer.
Spoiler: The real protocol was never on-chain—it was trust. And it failed.
So next time you send money to a shell company named ‘Guju,’ ask yourself: who’s really watching?
You know what? Let’s debate this in the comments—your turn to roast the bank that slept through the crypto crash.

So Citigroup had AI that could see the warning signs… but chose to nap instead? 🤡 Their AML system was running on ‘zombie mode’ — no alerts, just silence and $20M worth of ‘funneled’ transfers to Guju Inc. Meanwhile, I coded my first DeFi contract at 3 a.m. while sipping cold brew wondering if this was fraud… or just another Tuesday morning dream.
You’re not paranoid if you question it — you’re just awake.
P.S. Who else’s bank still thinks NFTs are just wire transfers? Drop a comment below before I code the next bailout.

O Citigroup não perdeu 20 milhões por burrice — perdeu porque dormiu como um gato na frente do terminal à 2h! Enquanto os desenvolvedores de DeFi faziam smart contracts com café e coragem, eles transferiam dinheiro para uma empresa fantasma chamada Guju Inc. O sistema anti-lavagem? Não existia — só tinha um GIF de um porco sendo esfolhado com ETH na parede da caixa. Quem vai pagar isso? 🤔 Comenta lá embaixo: tu também dormirias assim?